Friday, June 06, 2014

10 Tahapan minuman keras.

Arak dan Tuak adalah minuman tradisional beralkohol yang paling terkenal di Bali. Tuak berasal dari sadapan pohon aren atau kelapa yang berkadar alkohol rendah, sedangkan arak adalah hasil penyulingan dari tuak yang mempunyai kadar alkohol lebih tinggi. Ada satu lagi yaitu "brem", berasal dari tape beras atau singkong, jika disuling brem juga akan menjadi arak.  Kadar alkohol arak tergantung dari hasil proses penyulingan.

Disini saya ingin menulis 10 tahapan minum berdasarkan kitab Jawa dan Bali.  Disini dipakai takaran "dhasar", bumbung bagi tuak dan sloki bagi arak.  Bisa juga dipakai gelas bagi bir dan sloki bagi wiskey :D

Berikut adalah tahapannya:

1. EKA PADMASARI

Eka: satu; Padma: Bunga (teratai); Sari: inti, esensi, asri. Orang minum kalau baru satu sloki diibaratkan sari bunga mekar yang indah.  Dipandang enak, di hati menyenangkan, di tubuh menyehatkan.

2. DWI MARTANI

Dwi: Dua; Martani: (Marta: sabar; Martani: menghibur). Orang minum sampai ke sloki kedua ucapannya masih jelas, ramah dan memberikan hiburan kepada semua orang juga menghibur untuk diri sendiri.

3. TRI KAWULA BUSANA

Tri: Tiga; Kawula: Bawahan/pembantu; Busana: Pakaian. Orang minum tiga sloki ibaratnya pembantu yang berpakaian serba indah atau baru; hatinya amat gembira, merasa "pede" sehingga tidak minder untuk berdampingan dengan tuannya. Dikatakan bahwa sloki ke tiga ini, dengan timbulnya kehilangan rasa segan dan rasa malu. Sayangnya setelah menghabiskan tiga sloki orang bukannya berhenti minum tetapi justru akan meneruskan minum karena rasa minuman sudah terasa enak di bibir dan tubuh.

4. CATUR WANARA RUKEM

Catur: Empat; Wanara: Kera; Rukem: Makanan atau buah-buahan. Disinilah kehilangan pengendalian diri mulai meningkat. Minum habis empat sloki diibaratkan kera berebut buah-buahan. Sudah barang tentu suasana ribut, hiruk pikuk dan cenderung terjadi kekisruhan.

5. PANCA SURA PANGGAH

Panca: Lima; Sura: Berani; Panggah: Kokoh, tidak berubah. Orang yang minum habis lima sloki selalu serba berani. Tak ada keraguan maupun ketakutan lagi. (Catatan: “berani” dalam pengertian tidak baik, tidak ada lagi rasa malu dan takut). Binaragawan pun kelihatan tubuhnya kecil :D.

6. SAD GUNA WEWEKA

Sad: Enam; Guna: pandai; Weweka: Waspada. Maksudnya, setelah minum enam sloki maka orang akan semakin waspada (dalam pengertian negatif, mudah curiga). Mendengar pembicaraan yang sama-samar, timbul salah sangka. Ada orang memandang biasa-biasa saja terasa mau menantang.

7. SAPTA KUKILA WARSA

Sapta: Tujuh; Kukila: Burung; Warsa: Hujan. Minum habis tujuh sloki ibaratnya burung kehujanan. Gemetaran dengan mengeluarkan suara-suara yang tak jelas. Mulai berbicara dengan bahasa asing.

8. ASTHA KACARA-CARA

Astha: Delapan; Kacara-cara: Bicara sembarangan. Setelah habis delapan sloki maka orang akan bicara sembarangan tidak jelas ujung-pangkalnya. Mulai berbicara bahasa alien :D

9. NAWA WAGRA LUPA

Nawa: Sembilan; Wagra: Macan; Lupa: kelelahan. Orang minum sembilan sloki sudah muntah-muntah dan lemas, ibaratnya harimau kelelahan. Tergolek tidak berdaya.

10, DASA BUTA MATI

Dasa: Sepuluh; Buta: Raksasa; Mati: Mati. Akhirnya setelah sepuluh sloki ibarat bangkai raksasa galak yang tergeletak mati tanpa meninggalkan bekas-bekas kegalakannya. 


KESIMPULAN

Melihat uraian di atas,  marilah kita minum sewajarnya, jangan berlebihan.  Cheeerrssss.... mari bersulang....!!!!

baligreattravel.com

No comments:

Post a Comment